Modernis.co, Malang – Mungkin banyak dari kita yang merasa asing dengan kata LDM bukan? Long Distance Marriage (LDM) adalah hubungan jarak jauh yang dilakukan oleh pasangan yang telah terikat janji pernikahan. Dalam hal ini, suatu keluarga dapat disebut sedang menjalin LDM ketika pasangan suami istri terpisah secara fisik dalam waktu yang relatif lama.
Keputusan menjalin hubungan pernikahan jarak jauh ini biasanya didasari oleh kepentingan pendidikan dan karir yang tak terelakkan. Keputusan untuk menjalin LDM baik karena pendidikan maupun karir, terkadang juga membutuhkan pertimbangan dan kesiapan yang cukup matang. Bisa dibilang LDM merupakan sebuah keputusan yang cukup berisiko.
Sebelum memutuskan untuk menjalin LDM yang cukup berisiko, setiap pasangan harus mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai konsekuensi yang akan muncul kedepannya.
Oleh karena itu dibutuhkan kesiapan yang matang antar pasangan dalam menyikapi hubungan LDM ini. Seperti yang kita ketahui bahwa hubungan keluarga yang dimiliki oleh pasangan LDM tentu akan berbeda dengan hubungan pasangan suami istri yang tinggal bersama. Pasangan suami istri yang tinggal bersama dalam satu atap tentu memiliki intensitas waktu yang tak terbatas sehingga mereka dapat berkomunikasi setiap waktu.
Sedangkan pada pasangan LDM intensitas waktu untuk keluarganya terbatas sehingga waktu untuk berkomunikasi maupun bertemu akan berkurang. Hal tersebut tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan yang kurang persiapan dalam mengambil keputusan untuk menjalin hubungan LDM. Tidak jarang pasangan suami istri yang memutuskan untuk bercerai hanya karena tidak kuat menjalani hubungan tersebut.
Dilansir dari lensaindonesia.com yang menyebutkan bahwa hubungan jarak jauh menjadi penyebab tingginya perceraian. Terjadinya perceraian menunjukkan adanya ketidakharmonisan dalam keluarga itu sendiri. Akan tetapi, hal tersebut tentu tidak dapat dijadikan sebagai dasar anggapan masyarakat bahwa dengan menjalin suatu hubungan LDM akan mampu menyebabkan adanya ketidakharmonisan suatu keluarga.
Bisa dibilang bahwa ketidakharmonisan keluarga akan muncul ketika pasangan suami istri tidak memiliki kedewasaan emosional dalam menyikapi proses kehidupan berkeluarga. Dalam menyikapi proses kehidupan berkeluarga, terlebih pada keluarga LDM dibutuhkan adanya keteguhan bersama dalam upaya menjaga kehidupan keluarga yang harmonis. Keluarga yang harmonis merupakan keluarga yang dapat membina hubungan baik antar anggota keluarga.
Meskipun sedang menjalin hubungan LDM, tidak menutup kemungkinan untuk kita tetap bisa menjaga keharmonisan dalam kehidupan keluarga kita. Keharmonisan dalam kehidupan berkeluarga dapat dirawat dengan adanya rasa saling percaya antar pasangan, berkenaannya menjaga komunikasi baik dengan pasangan, serta adanya ketersediaan untuk memegang teguh komitmen yang telah disepakati bersama.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kepercayaan, komunikasi, dan komitmen merupakan komponen penting yang harus ada dalam keluarga LDM guna menjaga keharmonisan keluarganya. Kepercayaan dalam keluarga LDM kepercayaan berperan penting dalam menentukan keberlanjutan hubungan pernikahan yang sedang kita jalin. Dengan kepercayaan, kita dapat memiliki pemikiran yang kognitif pada pasangan.
Komunikasi, dengan berkomunikasi kita dapat membina hubungan pernikahan dengan baik, karena kita dapat bertukar pikiran dengan pasangan Membangun kekuatan komunikasi juga menjadi penting dalam kehidupan keluarga LDM. Akan tetapi, dalam menjalin hubungan LDM tidak berarti setiap jam kita harus saling memberi kabar, melainkan sesibuk apapun kita maupun pasangan harus saling menyempatkan diri untuk berkomunikasi.
Komitmen, dalam kehidupan keluarga LDM, komitmen berperan penting untuk menyatukan prinsip antar pasangan. Dengan kesatuan prinsip tersebut akan memunculkan sebuah kesepakatan bersama yang dapat menjadi faktor utama dalam mempertahankan keharmonisan keluarga. Sebagai upaya menjaga keharmonisan keluarga LDM, mari jadikan kepercayaan, komunikasi dan komitmen sebagai kekuatan bersama.
Dengan begitu maka akan meminimalisir munculnya konflik, terlebih dalam keluarga LDM yang rentan akan konflik. Dalam pasangan LDM tentu akan muncul berbagai hal yang dapat memicu konflik antar pasangan seperti perselingkuhan, kesalahpahaman, prasangka buruk pada pasangan, dan lain sebagainya. Ketika kita bisa merawat hubungan pernikahan dengan baik, meskipun terpisah jarak tidak akan merusak keharmonisan keluarga yang telah kita bangun.
Oleh : Febri Edytya Salsabila (Mahasiswi Program Studi Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang